Pada zaman yang jauh, ketika manusia masih memperoleh umur yang panjang, hiduplah seorang nabi bernama Nuh AS. Beliau adalah keturunan kesembilan dari Nabi Adam AS. Nuh AS diberi tugas oleh Allah SWT untuk membimbing kaumnya yang telah menyimpang dari jalan yang benar. Kaumnya menyembah berhala-berhala dengan berbagai nama, seperti Wadd, Suwa, Yaguts, Yatuq, dan Nasr.
Nuh AS berjuang keras dalam berdakwah, tetapi hanya sedikit orang yang mengikutinya. Kaumnya yang keras kepala menolak untuk mengikuti ajaran yang dia bawa. Meskipun demikian, Nuh AS tetap sabar dan berusaha mengajak mereka kembali ke jalan yang benar.
Allah SWT mendengar doa Nuh AS. Beliau memerintahkan Nuh AS dan para pengikutnya untuk membangun sebuah perahu besar di atas bukit. Kaum Nuh yang mengejek dan mengolok-olok pekerjaan Nuh AS akhirnya mendapatkan balasan dari Allah. Mereka terkena penyakit di perut yang sangat menyakitkan.
Perahu yang dibangun oleh Nuh AS menjadi tempat perlindungan saat banjir besar datang. Allah SWT menyelamatkan Nuh AS, keluarganya, dan hewan-hewan yang diikutsertakan dalam perahu tersebut. Semua yang tidak mengikuti perintah Nuh AS tenggelam dalam banjir.
Kisah Nabi Nuh AS mengajarkan kita tentang ketekunan, keikhlasan, dan keberanian dalam berdakwah. Beliau adalah salah satu dari ulul azmi, yaitu nabi-nabi yang memiliki ketabahan luar biasa dalam menghadapi tantangan.
[next]
Siapa saja yang selamat dalam perahu Nabi Nuh?
Dalam kisah Nabi Nuh AS, hanya Nuh AS, keluarganya, dan hewan-hewan yang diikutsertakan dalam perahu yang selamat dari banjir besar. Semua orang lain yang tidak mengikuti perintah Nuh AS tenggelam dalam banjir tersebut. Kisah ini mengajarkan kita tentang ketekunan dan keberanian dalam menghadapi tantangan serta pentingnya taat kepada perintah Allah.
[next]
Siapa saja yang termasuk keluarga Nuh AS?
Nabi Nuh AS memiliki keluarga yang memainkan peran penting dalam kisahnya. Berikut adalah beberapa anggota keluarga Nuh AS:
Nuh AS: Beliau adalah nabi keempat setelah Adam, Syits, dan Idris. Nuh AS diberi tugas oleh Allah untuk membimbing kaumnya yang telah menyimpang dari jalan yang benar. Beliau hidup selama 950 tahun dan menjadi pemimpin bagi keturunannya.
Keluarga Nuh: Nuh AS memiliki empat putra, yaitu:
- Sem: Putra tertua Nuh AS, yang menurunkan rumpun bangsa Semit.
- Ham: Putra kedua Nuh AS, yang menurunkan rumpun bangsa Hamit.
- Yafet: Putra bungsu Nuh AS, yang menurunkan rumpun bangsa Yafetit.
- Kan’an: Putra keempat Nuh AS, yang juga memiliki peran dalam sejarah keturunan manusia.
Peran Penting: Keturunan Nuh AS menjadi dasar bagi berbagai kelompok masyarakat pada masa itu. Kisah Nuh AS mengajarkan kita tentang ketekunan, keberanian, dan keikhlasan dalam berdakwah2.